Judul : Yuk Cegah Cyber Bullying
Pertemuan ke : 4
Tanggal : 8 November 2021
Narasumber : Wijaya Kusuma, M.Pd
Moderator : Rosminiyati
Pertemuan keempat dari grup Guru Motivasi Literasi Digital atau di singkat GMLD ini diisi oleh Narasumber yang tidak asing lagi. Beliau yang dikenal dengan guru blogger Indonesia yakni Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd. atau biasa di sapa dengan panggilan Om Jay. Dan ditemani sang moderator yang luar biasa yakni Bunda Rosminiyati. Dengan tema Yuk Cegah Cyber Bullying.
Om Jay yang lahir di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1972 yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda.yang baru saja kita peringati. Pendidikan S1 beliau selesaikan di Jurusan Teknik Elektro IKIP Jakarta pada tahun 1990 sampai 1994. Kemudian pada tahun 2007-2009 beliau melanjutkan pendidikan s2 pada program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana UNJ pada tahun 2007-2009. Sehingga sampai saat ini beliau bergelar akademik S.Pd dan M.Pd .
Lebih lengkapnya bisa dilihat dari profil om Jay bisa dilihat di https://wijayalabs.com/about
Beliau juga terkenal dengan mottonya :
Tema yang diangkat pada pertemuan kali sangat cocok dengan maraknya sekarang ini dimana bullying an yang sering terjadi baik itu di media massa atau secara langsung.
Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun atau di dunia siber.
Istilah mulutmu harimaumu atau jarimu harimaumu menjadi simbol bahwa dengan kata-kata yang menghujat ataupun melecehkan ataupun dengan jari-jarinya yang menuliskan hinaan atau cercaan kepada orang lain akan termasuk dalam bullyingan.
Om Jay menyebutkan ada 6 cara untuk mencegah atau menghentikan cyberbullying ini, yaitu :
1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying
6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
Dengan kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, kita dituntut untuk bijak dan pandai bersikap dalam menggunakan sosial media agar terhindar dari yang namanya cyberbullying.
Diantara penyebab terjadinya cyberbullying antara lain :
1. Tidak posting terlalu sering atau banyak
2. Hindari konten posting-an yang aneh-aneh
3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media
4. Tidak sembarang bercerita di sosial media
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya.
Oleh sebab itu cara pencegahan agar anak terhindar dari pebullyingan di media sosial adalah
1. Edukasi Anak. Disini sangat di tuntut peran orang tua dan keluarga untuk selalu memperhatikan tumbuh perkembangan anak dengan memberikan pendidikan agama dan moral sehingga mereka terhindar dari pergaulan yang salah.
2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan. Orang tua dapat mengajarkan kepada anak cara untuk melindungi anak dari pembullyingan yakni tidak membalas atau menanggapi pembullyingan tersebut.
3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi. Ajarkan kepada anak pandai menjaga privasinya dalam media massa.
Pada dasarnya bullying ini merupakan perbuatan yang harus di hindari karena termasuk pada perbuatan yang tercela atau tidak baik. Dalam agama pun diajarkan kita untu saling menghormati sesama dan tidak saling mengejek atau menghina orang lain. Karena bisa saja orang yang dihina itu lebih baik dari yang menghina.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jaid yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, karena boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Seburuk-burukpanggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim"(Q.S Al-Hujurat :11)
Oleh sebab itu, kita sebagai sesama manusia haruslah menjaga dan menebar kasih sayang pada semua, bukan justru berbuat zhalim.
Semangat untuk terus belajar..mohon bimbingannya om Jay
BalasHapusKeren Bunda, mari kita cegah Cyber bullying untuk menyelamatkan generasi bangsa
BalasHapusSiaap..Bunda..say no bullying...
Hapus